Rektor UB Berikan Kuliah Tamu di NCU Jepang

    Rektor UB Berikan Kuliah Tamu di NCU Jepang

    KOTA MALANG - Nagoya City University (NCU) Jepang secara khusus mengundang Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa pascasarjana, dosen, dan peneliti dari NCU, Kamis (23/05/2023).

    Materi kuliah umum yang disampaikan Rektor bertema “Bioinformatic and holistic paradigm of the complexity of Indonesia traditional medicine for promoting human health“. Materi tersebut merupakan riset terbaru yang sedang dikembangkan oleh Prof. Widodo.

    Prof. Widodo mengatakan, obat tradisional bertumbuh pesat di negara-negara berkembang termasuk Indonesia disebabkan karena sistem asuransi yang kurang baik.

    “Jamu merupakan salah satu pengobatan tradisional Indonesia yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia. Data mengatakan bahwa lebih dari 50% masyarakat Indonesia mengkonsumsi jamu. Salah satu penyebab utama kenapa jamu banyak digunakan adalah karena sistem asuransi di Indonesia belum menjangkau masyarakat miskin, sehingga mereka banyak mengkonsumsi jamu untuk menobati penyakit mereka”, papar Prof. Widodo.

    Lebih lanjut prof Widodo menyampaikan bahwa Indonesia juga memiliki keaneragaman hayati yang membuka peluang untuk mengembangkan penelitian mengenai obat tradisional. Akan tetapi, satu hal yang harus dicari solusinya adalah mengenai standarisasi keamanan produk tersebut.

    “Faktor geografis menyebabkan Indonesia memiliki banyak tanaman yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional seperti misalnya tanaman Noni. Akan tetapi, ketika kemudian tanaman tersebut diekstraksi dan akan dikembangkan secara massal, salah satu kendalanya adalah kadar toksin dalam tanaman masih sangat tinggi. Oleh karena itulah, riset terus dikembangkan untuk mencari metode yang tepat untuk mereduksi toksin tersebut, ” ujarnya.

    Peserta symposium sangat antusian mengikuti jalannya perkuliahan, hal tersebut terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Total terdapat 23 pertanyaan dari peserta yang diajukan kepada prof. Widodo. Sebagian dari peserta yang juga merupakan peneliti bahkan menyampaikan keinginan kuat  untuk berkolaborasi dalam riset yang dilakukan oleh prof. Widodo.

    Selain Prof. Widodo, dalam symposium tersebut Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Dr. Wahyu Endra Kusuma juga melakukan diseminasi atas penelitiannya yang berjudul Verification of the faunal boundary lines at Indonesian Archipelago based on biogeography of freshwater and coastal fishes.

    Penelitian tersebut merupakan proyek kerjasama antara Prof. Yoshinori Kumazawa (NCU) dan Dr. Wahyu Endra Kusuma (UB). Penelitian tersebut didanai oleh Grants-in-Aid for Scientific Research – KAKENHI – (Fund for the Promotion of Joint International Research (Fostering Joint International Research (B) dalam kurun waktu lima tahun.

    Secara umum, penelitian tersebut adalah mengenai verifikasi terhadap garis pemisah flora-fauna, Wallace’s Line, Weber’s Line, dan Lydekker’s Line, dengan melakukan eksplorasi filogeografi pada kelompok ikan (air tawar, payau dan laut) yang memanfaatkan teknik molekuler terkini.  (RG/Humas UB) 

    kota malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    UB dan Youngsan University Jajaki Kerjasama

    Artikel Berikutnya

    Wisuda Ke-119, Rektor UM: Harus Tetap Rendah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Hendri Kampai: Kenapa Lapor Lagi? Emangnya Kantor Pajak Kerja Apa?

    Ikuti Kami